Larutan
fehling merupakan salah satu pereaksi uji yang digunakan untuk menguji
keberadaan glukosa. Dalam laboratorium, biasanya larutan fehling terpisah dalam
dua macam, yaitu fehling A dan fehling B. Fehling A merupakan larutan tembaga (II) sulfat yang berwarna biru, CuSO4 (aq). Fehling B, yaitu larutan natrium hidroksida, NaOH (aq) dan kalium natrium tartrat. Ketika CuSO4(aq) direaksikan dengan NaOH(aq), terbentuk
endapan Cu(OH)2(s) yang berwarna biru. Endapan ini tidak efektif
sebagai pereaksi fehling. Untuk menghindari adanya endapan Cu(OH)2maka diperlukan kalium natrium tartrat sebagai
ligan bidentat bagi ion Cu2+. Ketika fehling A dan fehling B dicampurkan, tembaga(II)
tetap sebagai larutan, karena membentuk ion kompleks bistartrato kuprat(II),
Cu{(COO)2(CHO)2}4-. Setelah zat yang diuji dicampurkan dan ternyata
positif, maka terbentuklah endapan merah bata dari tembaga(I) oksida, Cu2O.
Sumber : http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artike_detail-15238.html
Sumber : http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artike_detail-15238.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar