Jumat, 31 Januari 2014

ALAMI vs KIMIAWI





Semua gambar yang ditampilkan dalam galeri Alami vs Kimiawi dari part 1 hingga 2 ini bisa kita ringkas dan kita sebut dengan nama keren "Zat Aditif Makanan"
atau terjemahannya zat yang ditambahkan pada makanan dengan tujuan untuk meningkatkan cita rasa, menjadikan warna menarik dan aromanya merangsang selera makan. Zat aditif itu sendiri dibagi menjadi dua kategori, alami dan buatan (kimiawi).
Zat aditif alami berasal dari bahan-bahan alam yang ditambahkan pada makanan tanpa melalui proses panjang dan rumit. Sedangkan zat aditif buatan (kimiawi) sebenarnya juga berasal dari bahan alam, akan tetapi sebelum ditambahkan pada makanan, terlebih dahulu melalui serangkaian proses panjang dan rumit seperti fermentasi, reaksi kimia dan sebagainya.
Perbedaan yang mencolok dari zat aditif alami dan buatan adalah dari sisi rasa, aroma dan penampilan produk bahan makanan. Hal itu jugalah yang menjadi rambu-rambu untuk kita dalam memilah milih makanan. Rasa, aroma dan warna dari makanan yang telah ditambahkan zat aditif buatan tentunya lebih menarik dibandingkan dengan zat aditif alami. Anak-anak menjadi sasaran empuk produsen pangan yang menggunakan zat aditif buatan. Di samping karena tertarik pada penampilan makanan, anak-anak juga belum memahami betul tentang efek samping penggunaan zat aditif buatan bagi tubuh mereka. 
Di sini penulis tidak akan menguraikan panjang lebar tentang efek samping tersebut. Pembaca bisa mencari dengan menggunakan dua jari menjelajahi dunia maya mencari tahu tentang efek samping zat aditif kimiawi pada tubuh kita. 
Kemudian setelah mengetahui bahayanya dan ditanya, adakah di antara kita yang terbebas dari penggunaan zat aditif kimiawi? Jawabannya 99% pasti tidak ada. Tapi bukan berarti kita tidak bisa meminimalisirnya kan?
Karena kita, insya Allah sudah bukan anak kecil lagi yang mudah ditipu oleh penampilan menarik, tapi mengundang penyakit...


Tidak ada komentar: