Selasa, 30 September 2014

Sabun : Bahan-Bahan Pembuatan Sabun


Siapa tidak mengenal sabun? sabun merupakan senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun yang dikenal sebagai pembersih, baik untuk kulit maupun untuk benda lainnya, sebenarnya merupakan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion. 

Bahan Pembuatan Sabun

Alkali dan lemak/minyak merupakan bahan dasar pembuatan sabun. Pada masa sekarang, sabun telah banyak diberik penambahan bahan-bahan lain, berupa bahan pengisi sabun, pewangi, pewarna maupun bahan yang bisa menambah nilai manfaat sabun dan nilai jual sabun. 

1. Alkali atau Basa  

Alkali atau basa bisa diperoleh dari basa kuat maupun basa lemah. Basa yang paling sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah basa kuat Natrium hidroksida dan Kalium hidroksida

a. Natrium hidroksida (NaOH) atau soda api atau soda kaustik
Digunakan dalam pembuatan sabun keras atau padatan. 
b. Kalium hidroksida (KOH)
Digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air
c. Natrium Karbonat (Na2CO3) atau soda abu
Merupakan jenis alkali murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak)
d. Ethanolamines
Merupakan senyawa amin alkohol yang dapat digunakan untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air, mudah berbusa dan mampu menurunkan kesadahan air. Akan tetapi lebih umum digunakan sebagai sabun industri dan deterjen, bukan sabun rumah tangga. 

2. Lemak/Minyak

Minyak atau lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dan gliserol. Jenis minyak atau lemak yang digunakan dalam pembuatan sabun adalah minyak nabati yang berwujud cair pada suhu ruang, atau lemak hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Beberapa jenis lemak atau minyak yang digunakan antara lain:

a. Tallow (lemak sapi atau domba)
b. Lard (minyak babi)
c. Palm Oil (minyak kelapa sawit)
d. Coconut Oil (minyak kelapa)
e. Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit)
f. Palm Oil Stearin (minyak sawit stearin)
g. Marine Oil (minyak ikan paus)
h. Castor Oil (minyak jarak)
i. Olive Oil (minyak zaitun)
j. Minyak jagung
k. Minyak kedelai, dsb

Pemilihan jenis lemak atau minyak ini akan mempengaruhi jenis atau kualitas sabun yang dihasilkan, yaitu sebagai berikut :
a. Asam lemak/trigliserida yang umum digunakan memiliki panjang rantai C 12-18. Asam lemak dengan panjang rantai C kurang dari 12 akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan C lebih dari 18 akan membuat sabun menjadi keras dan sulit larut dalam air
b. Kandungan asam lemak tak jenuh seperti oleat, linoleat dan linolenat yang terlalu banyak juga akan menyebabkan sabun menjadi mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik sehingga sabun menjadi tengik. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah dari asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi
c. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras dari minyak kedelai, minyak kacang dan minyak biji katun

3. Bahan Pendukung

Bahan pendukung ini digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil saponifikasi (pengendapan sabun dan pengambilan gliserin). Bahan-bahan tersebut antara lain:
a. Natrium klorida (NaCl)
Merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun. Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang terlalu tinggi dapat memperkeras struktur sabun. NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air garam (brine) atau padatan (kristal). NaCl digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak memiliki pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sehingga sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas
b. Bahan aditif
Bahan tambahan untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik sabun, seperti builders, fillers inert, antioksidan, pewarna dan pewangi. 


Sumber : http://majarimagazine.com/2009/07/bahan-pembuatan-sabun/

Tidak ada komentar: