Pernahkah
terlintas dalam benak kalian, mengapa para ilmuwan sering melakukan penelitian
dengan sampel percobaan sebagai analogi perlakuan terhadap manusia, menggunakan
tikus? Bukan kera, atau kucing dan lainnya?
Sebagian mungkin
menjawab simple, karena ukuran tubuh tikus kecil, selain itu, tikus sering
ditemukan sebagai parasit bagi manusia, jadi tak masalah kalau digunakan untuk
penelitian. Begitukah?
Ternyata
tidak!
Jawabannya
ada pada DNA. DNA manusia memiliki kemiripan dengan DNA tikus. Tentu saja, hal
ini diketahui setelah para ilmuwan mengetahui ilmu tentang DNA.
Semakin pesat
perkembangan ilmu dan teknologi, pemanfaatan DNA manusia juga semakin
strategis. Tidak hanya untuk kepentingan forensic, dalam kepentingan komputasi,
DNA juga ikut memainkan perannya.
Lalu,
apakah sebenarnya DNA itu?
DNA adalah
nama popular dari asam deoksiribonukleat, materi genetic yang terdapat dalam
sel tubuh manusia. Seluruh cetak biru aktivitas di dalam sel, ada dalam DNA. Di
dalam sel, DNA biasanya bermarkas di inti sel.
Sebuah unit
monomer DNA terdiri dari tiga komponen utama yaitu gugus fosfat, gula
deoksiribosa, dan basa nitrogen yang terdiri dari adenine, guanine, sitosin dan
timin.
Jika kalian
melihat gambar DNA, maka kalian akan takjub dengan penampilannya yang sangat
menarik ibarat untaian yang berselang-seling lagi berwarna-warni. Dua untaian
yang berpilin ini membentuk struktur heliks ganda. Orientasi rantai nukleotida
pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida rantai lainnya sehingga
disebut antipararel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai
struktur utama, dan basa nitrogen yang berinteraksi dengan untai DNA satunya
pada heliks. Kedua heliksn ganda DNA disatukan oleh ikatan hydrogen antara basa-basa
yang terdapat pada untai tersebut yaitu adenine, sitosin, guanine dan timin. Adenine
berikatan dengan timin, sedangkan guanine berikatan dengan sitosin. Rangka utama untai DNA adalah gugus fosfat dan
gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentose atau gula
berkarbon lima, yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat
melalui ikatan fosfodiester antara karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom
karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah
gula penyusunnya, gula RNA adalah ribose.
Mendeksripsikan
dengan kata-kata tentu lebih sulit dan membutuhkan space yang panjang lebar
serta belum tentu langsung dapat dipahami. Oleh karena itulah, keberadaan model
DNA sangat penting dalam membantu memberikan pemahaman tentang struktur DNA.
Alhamdulillah,
laboratorium IPA Nurul Fikri Boarding School telah memiliki sebuah model DNA
yang siap digunakan untuk kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun ekskul. Silakan
memafaatkannya dan bagi sekolah daerah Cinangka Serang dan sekitarnya yang
ingin meminjam koleksi model pembelajaran kami, dapat menghubungi kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar