Minggu, 03 November 2013

Model DNA Manusia


Pernahkah terlintas dalam benak kalian, mengapa para ilmuwan sering melakukan penelitian dengan sampel percobaan sebagai analogi perlakuan terhadap manusia, menggunakan tikus? Bukan kera, atau kucing dan lainnya?
Sebagian mungkin menjawab simple, karena ukuran tubuh tikus kecil, selain itu, tikus sering ditemukan sebagai parasit bagi manusia, jadi tak masalah kalau digunakan untuk penelitian. Begitukah?
Ternyata tidak!

Jawabannya ada pada DNA. DNA manusia memiliki kemiripan dengan DNA tikus. Tentu saja, hal ini diketahui setelah para ilmuwan mengetahui ilmu tentang DNA.
Semakin pesat perkembangan ilmu dan teknologi, pemanfaatan DNA manusia juga semakin strategis. Tidak hanya untuk kepentingan forensic, dalam kepentingan komputasi, DNA juga ikut memainkan perannya.
Lalu, apakah sebenarnya DNA itu?
DNA adalah nama popular dari asam deoksiribonukleat, materi genetic yang terdapat dalam sel tubuh manusia. Seluruh cetak biru aktivitas di dalam sel, ada dalam DNA. Di dalam sel, DNA biasanya bermarkas di inti sel.
Sebuah unit monomer DNA terdiri dari tiga komponen utama yaitu gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen yang terdiri dari adenine, guanine, sitosin dan timin.
Jika kalian melihat gambar DNA, maka kalian akan takjub dengan penampilannya yang sangat menarik ibarat untaian yang berselang-seling lagi berwarna-warni. Dua untaian yang berpilin ini membentuk struktur heliks ganda. Orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida rantai lainnya sehingga disebut antipararel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua heliksn ganda DNA disatukan oleh ikatan hydrogen antara basa-basa yang terdapat pada untai tersebut yaitu adenine, sitosin, guanine dan timin. Adenine berikatan dengan timin, sedangkan guanine berikatan dengan sitosin.  Rangka utama untai DNA adalah gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentose atau gula berkarbon lima, yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya, gula RNA adalah ribose.
Mendeksripsikan dengan kata-kata tentu lebih sulit dan membutuhkan space yang panjang lebar serta belum tentu langsung dapat dipahami. Oleh karena itulah, keberadaan model DNA sangat penting dalam membantu memberikan pemahaman tentang struktur DNA.
Alhamdulillah, laboratorium IPA Nurul Fikri Boarding School telah memiliki sebuah model DNA yang siap digunakan untuk kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun ekskul. Silakan memafaatkannya dan bagi sekolah daerah Cinangka Serang dan sekitarnya yang ingin meminjam koleksi model pembelajaran kami, dapat menghubungi kami.

Tidak ada komentar: