Selasa, 18 November 2014

Uji Golongan Darah

Bahan yang diperlukan
1. Serum anti A (biru)
2. Serum anti B (kuning)
3. Serum anti AB (bening)
4. Alkohol

Alat yang diperlukan
1. Tusuk gigi
2. Kaca benda
3. Kapas
4. Jarum lanset

Langkah Kerja
1. Oleskan alkohol yang telah diteteskan pada kapas, di ujung jari telunjuk individu yang akan diuji golongan darahnya
2. Tusuk ujung jari telunjuk dengan jarum lanset
3. Teteskan tiga tetes darah pada kaca benda
4. Tambahkan serum anti A, serum anti B dan serum anti AB pada masing-masing tetesan darah
5. Oleskan kembali alkohol pada kapas pada bekas luka

Data Klasifikasi Golongan Darah


Keterangan dapat dilihat pada tabel berikut 

Sistem Penggolongan Darah

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatau individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena danya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Sistem penggolongan darah besar yang dikenal adalah sistem ABO serta sistem penggolongan darah Rhesus. Pengetahuan tentang golongan darah ini penting, salah satunya bermanfaat dalam proses tranfusi. Ketidakcocokan golongan darah si penerima dengan si pendonor dapat menyebabkan reaksi tranfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian bagi penerima. 
Klasifikasi golongan darah individu berdasarkan sistem ABO ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, yaitu sebagai berikut :

Minggu, 16 November 2014

Cara Sederhana Pembuatan Sabun

Alat :

·         Neraca digital
·         Gelas beker 500 mL
·         Kaca pengaduk
·         Termometer
·         Masker dan sarung tangan
·         Cetakan sabun dan cling wrap

Bahan:
  • Minyak kelapa/Minyak sawit/Minyak zaitun/Minyak jagung/Minyak kedelai
  • NaOH
  • Air
Perbandingan antara minyak dengan NaOH adalah 7 : 1 (dalam gram). Perbandingan antara NaOH dengan air adalah 1 : 2. Sehingga jika menggunakan minyak 70 gram, makan NaOH 10 gram dilarutkan dalam air 20 gram.

Kamis, 30 Oktober 2014

Jamur Mikro

Sebelumnya kita sudah melihat tampilan jamur makro, kali ini, kita simak tampilan jamur mikro (yang tentunya tidak bisa dilihat dengan mata kepala tanpa bantuan alat optik dengan perbesaran tertentu ya...)

Aspergillus

Ciri-ciri Jamur Beracun : Waspadalah!

Almanita

Jamur beracun memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1. Memiliki warna yang mencolok, ada juga yang mempunyai warna terang
2, Menghasilkan bau yang menusuk hidung seperti bau telur busuk atau bau amoniak
3. Biasanya mempunyai cincin atau cawan, kecuali jamur merang dan jamur kompos, tidak beracun
4. Tumbuh pada tempat yang kotor
5. Jika dikerat dengan pisau dari perak, maka akan terbantuk warna hitam atau biru pada benda perak tersebut
6. Cepat mengalami perubahan warna jika dimasak atau dipanaskan
7. Jika dipepes bersama nasi putih, maka warna nasi akan berubah menjadi gelap
8. Jenis jamur beracun ini juga dapat diketahui oleh binatang terlatih pemburu jamur
Lepiota

Supa rampak


Kandungan senyawar racun yang umum didapatkan dari jenis-jenis jamur antara lain
1. Kholin, yaitu racun berbahaya dan besar sekali daya mematikannya. Semua jenis jamur yang disebut "supa upas" memiliki senyawa ini. Misalnya Almanita, Lepiota, Russula, Collybia, dan Boletus.
2. Muskarin, juga racun jamur yang cukup berbahaya dan mematikan. Jenis ini juga ada dalam jenis jamur "supa upas"
3. Falin, sama seperti muskarin
4. Atropin jamur, sama seperti muskarin
5. Asam helvelat, sama seperti muskarin
Jamur yang tidak beracun pun dapat menjadi beracun jika dibiarkan membusuk, karena adanya bakteri penghasil racun yang tumbuh di situ seperti clostridium, pseoudomonas dan salmonella

sumber : http://cariilmu92.blogspot.com/p/ciri-ciri-jamur-beracun.html

Jamur Makro Edisi Cantik

Pada kesempatan kali ini, kami ingin menampilkan foto-foto jamur makro yang kami ambil dari berbagai sumber di internet. Gambar jamur makro di bawah ini cantik-cantik, subhanallah. Tapi eits, jangan terkesima dengan warna dan bentuknya, karena warna yang mencolok bisa jadi merupakan salah satu indikasi jamur tersebut beracun. Bisa disimak, ciri-ciri jamur beracun.
Semoga bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran Biologi


Jumat, 17 Oktober 2014

Mengenal Alat-alat Ukur Manual/Digital Laboratorium

1. Anemometer merupakan alat pengukur kecepatan angin. Banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca.  
2. Capacitance meter merupakan alat untuk mengukur kapasitor
3. Chlorine meter merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui kandungan klorin atan Cl2 pada suatau cairan. Alat ini biasanya digunakan dalam bidang perikanan dan yang berhubungan dengan kualitas air. Klorin merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses klorinasi, proses klorinasi adalah proses penghilangan kuman penyakit pada air ledeng, air bersih atau air minum
4. DO meter merupakan instrumen analisis yang digunakan untuk mengukur jumlah kadar oksigen terlarut dalam suatau cairan. Kemampuan air dalam melarutkan oksigen sangat tergantung pada suhu air, tekanan gas oksigen dan kemurnian air. Semakin besar nilai DO, menandakan kualitas air tersebut semakin bagus.
5. Galvanometer merupakan alat pengukur kuat arus yang cara kerjanya sama dengan motor listrik, tetapi dilengkapi dengan pegas, sehingga kumparannya tidak berputar.
6. Gas Detector merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas-gas di udara dan mengukur konsentrasi/kadar gas-gas di udara
7. Humidity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah air dan kelembaban dalam sebuah objek tertentu.
8. Lighmeter atau Lux meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya
Mikrometer merupakan alat ukur yang dapat melihat atau mengukur benda dengan ketelitian 0.01 mm.
9. Moisture meter merupakan suatau alat yang digunakan untuk mengukur kadar air yang terdapat pada suatu objek, ada juga yang sekaligus digunakan untuk mengukur tingkat kelembapan suatu objek. Sifat fisik sangat dipengaruhi oleh kadar air. Dimensi juga berubah dengan konten kelembaban. Beberapa material seperti bilian, kayu dan juga kertas sangat sensitif terhadap kandungan kadar air. Sifat fisik bahan tersebut bisa berubah apabila kandungan air yang terdapat di dalamnya berlebihan. 
10. Multimeter merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik dan tahanan (resistansi)
11. pH meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar asam dan basa dalam suatu larutan atau bahan. 
12. Photometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan atau penyinaran. 
13. Power meter merupakan alat untuk mengukur listrik
14. Salinity meter merupakan alat untuk mengukur tingkat kegaraman dari air atau limbah cair, dengan mengukur kandungan ion
15. Termometer, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur perubahan suhu
16. Viscometer merupakan alat untuk mengukur besaran viskositas atau kekentalan suatu cair

Sumber : http://kucari.com/category/test-measurements/do-meter

Mengenal Bagian-bagian Kerangka Tubuh Manusia


Selasa, 14 Oktober 2014

Hati-hati dengan Rhum : Bukan Sembarang Alkohol

Rhum, pada zaman dahulu terkenal sebagai minuman bagi para perompak dan angkatan laut kerajaan Inggris. Namun, pada masa sekarang penggunaannya sudah lebih luas lagi. Rhum sudah masuk ke industry makanan, hotel, bakery dan sebagainya sebagai salah satu tambahan penyedap makanan seperti kue, blackforest, saus vla dan cake aneka buah.
Namun, penggunaan rhum dalam makanan ini termasuk salah satu hal yang dilarang dalam agama Islam. Baik sedikit maupun banyak, makanan yang tercampur rhum dapat dimasukkan menjadi kategori haram.
Baiklah untuk lebih jelasnya, mari kita kenal lebih lanjut tentang rhum.
Rhum tergolong minuman beralkohol dengan kadar alcohol yang termasuk tingkat tinggi, yaitu 38%. Rhum diperoleh dari fermentasi dan distilasi dari molase (tetes tebu) atau air tebu yang merupakan produk samping industry gula. Rum hasil distilasi berupa cairan berwarna bening, dan biasanya disimpan dalam tong penyimpanan yang terbuat dari kayu ek atau jenis lainnya sehingga mengalami pematangan. Produsen rhum terbesar di dunia adalah Negara-negara Karibia dan sepanjang aliran Sungai Demerara di Guyana, Amerika Selatan. Selain itu, pabrik-pabrik rhum ada di Negara lain di dunia seperti Australia, India dan Kepulauan Renion. 

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Menkes/Per/IV/77 tentang minuman keras, minuman beralkohol dikategorikan sebagi minuman keras dan dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan presentase kandungan alcohol volume per volume pada suhu 20 derajat Celcius
Golongan A memiliki kadar alcohol 1-5 persen
Golongan B memiliki kadar alcohol lebih dari 5 persen sampai 20 persen
Golongan C memiliki kadar alcohol lebih dari 20 persen sampai 55 persen
Jika dilihat dari kategori tersebut, maka rhum masuk kategori ke tiga, kategori minuman beralkohol dengan kadar paling tinggi. 
Tingginya kadar alkohol tersebut tentunya memiliki pengaruh yang kuat juga terhadap bahayanya bagi tubuh kita.

Senin, 06 Oktober 2014

Kandungan Asam Lemak Beberapa Jenis Minyak Nabati

Jenis MinyakAsam Lemak Tak JenuhAsam Lemak Jenuh
Minyak ZaitunAsam Oleat Asam Palmitat
 Asam Linoleat Asam Stearat 
 Kadar keduanya berkisar antara 70-80%Kadar keduanya berkisar antara 8-10%
Minyak Kelapa SawitAsam Oleat 39% Asam Laurat  0.1%
 Asam Linoleat 10%Asam Miristat 1%
 Asam alfa Linoleat 0.3%Asam Stearat 5%
  Asam Palmitat 44%
Minyak JagungAsam Oleat 20-50%Asam Palmitat 11%
 Asam Linoleat 35-60%Asam stearat 2%
 Asam Linolenat 0,4% 
 2% bahan tak tersabunkan (tokoferol, lilin, sitosferol) 
Minyak KedelaiAsam linoleat 15-64%Asam palmitat 7-10%
 Asam oleat 11-60%Asam stearat 2-5%
 Asam linolenat 1-12%Asam arschidat 0,2-1%
 Asam arachidonat 1,5%Asam laurat 0-0,1%

Jumat, 03 Oktober 2014

Berapa Rantai C- dari Berbagai Jenis Asam Lemak Penyusun Minyak Nabati?

Sebagaimana sudah kita ulas sebelumnya, rantai asam lemak dari minyak atau lemak yang digunakan dalam pembuatan sabun akan mempengaruhi kualitas sabun. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya kalau kita juga mengetahui kandungan rantai C asam lemak pada beberapa minyak atau lemak yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun.

Sebelum melangkah ke sana, mari kita lihat terlebih dahulu, jenis-jenis asam lemak pada minyak nabati beserta panjang rantai C penyusunnya


Jenis Asam LemakNama SistematikStrukturFormula
Asam LauratDodekanoat12:00C12H24O2
Asam MiristatTetradekanoat14:00C14H28O2
Asam PalmitatHeksadekanoat16:00C16H32O2
Asam StearatOktadekanoat18:00C18H36O2
Asam ArakidatEikosanoat20:00C20H40O2
Asam BehenatDokosanoat22:00C22H44O2
Asam LignoseratTetrakosanoat24:00:00C24H48O2
Asam Oleatcis-9-Oktadekenoat18:01C18H34O2
Asam LinoleatCis-9, cis-12-Oktadekadienoat18:02C18H32O2
Asam LinolenatCis-9, cis-12, cis-15 Oktadekatrienoat18:03C18H30O2
Asam ErukatCis-13-Dokosenoat22:01C22H42O2


Sumber :
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126094-FAR.039-08-Pemanfaatan%20minyak-Literatur.pdf

Asam Lemak sebagai Penyusun Utama Minyak atau Lemak

Lemak atau minyak adalah senyawa organik yang terdapat dalam makhluk hidup. Lemak atau minyak ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar. Nama lain dari lemak atau minyak adalah trigliserida. Penyusun utama dari minyak nabati atau lemak adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak merupakan senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Asam lemak bisa berbentuk bebas (sebagi lemak yang terhidrolisis maupun terikat sebagai gliserida.

Secara kimia, asam lemak merupakan hidrokarbon jenis asam karboksilat atau asam alkanoat dengan rumus kimia R-COOH atau R-CO2H. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. 

Selasa, 30 September 2014

Mengenal Lebih Jauh Jenis Lemak/Minyak dalam Pembuatan Sabun


Pada artikel sebelumnya, kita telah mengenal salah satu bahan baku yang harus ada dalam pembuatan sabun, yaitu lemak/minyak. Pemilihan jenis lemak/minyak ini akan mempengaruhi kualitas sabun yang dihasilkan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui lebih jauh lagi, tentang jenis-jenis minyak/lemak yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun. Yuk kita simak satu-satu...

Sabun : Bahan-Bahan Pembuatan Sabun


Siapa tidak mengenal sabun? sabun merupakan senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun yang dikenal sebagai pembersih, baik untuk kulit maupun untuk benda lainnya, sebenarnya merupakan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion. 

Bahan Pembuatan Sabun

Alkali dan lemak/minyak merupakan bahan dasar pembuatan sabun. Pada masa sekarang, sabun telah banyak diberik penambahan bahan-bahan lain, berupa bahan pengisi sabun, pewangi, pewarna maupun bahan yang bisa menambah nilai manfaat sabun dan nilai jual sabun. 

1. Alkali atau Basa  

Alkali atau basa bisa diperoleh dari basa kuat maupun basa lemah. Basa yang paling sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah basa kuat Natrium hidroksida dan Kalium hidroksida

Jumat, 06 Juni 2014

Daftar Praktikum Kimia Semester 2 TA 2013/2014


MateriMedia/Alat/Bahan
Pengenalan Alat GelasGelas kimia, tabung reaksi, rak tabung reaksi, spatula, lumpang dan alu
Perubahan Kimia dan Fisika 1Tabung reaksi, pita Mg, HCl 1 M, rak tabung reaksi, gelas kimia, natrium, kertas saring, lar pp
Perubahan Kimia dan Fisika 2Tabung reaksi, amilum, lugol, larutan NaOH, lar pp
Indikator Alami Asam BasaLumpang & alu, tabung reaksi & rak, pipet tetes, gelas kimia, kertas lakmus, bahan-bahan alam
Titrasi Asam BasaBuret, erlenmeyer, statif+bosshead+klem, indikator pH universal
Larutan Buffer Asam BasaGelas beker, pipet tetes, indikator pH universal, NH4OH, HCl, NaOH, CH3COONa, CH3COOH, NH4Cl
Hidrolisis Garam10 larutan garam, kertas lakmus, pH meter
Teknik Pemisahan Campuran : Filtrasi dan KromatografiErlenmeyer, corong, gelas beker, pengaduk, kertas saring, alat pembakaran, cawan uap, cawan petri
Teknik Pemisahan Campuran : Membuat Air gula dari Tebu dan Destilasi Air GaramAlat destilasi, alat pembakaran, cawan uap, cawan petri, penjept kayu, pengaduk
Teknik Pemisahan Campuran : Sublimasi, Corong Pisah dan DestilasiAlat destilasi, alat pembakaran, cawan uap, cawan petri, penjept kayu, pengaduk, corong pisah
Uji ElektrolitAlat uji elektrolit, gelas beker, kawat tembaga, lar H2O, CH3COOH, NaOH, HCl, Urea, NaCl dll
Reaksi RedoksPita Mg, Pembakar spritus, penjepit kayu, tabung reaksi + Rak
Demo Permainan Kimia : Poster Kimia dan Bungaku yang LunturLarutan pp, NaOH, kuas, kertas, Na, gelas kimia 250 mL, bunga sepatu, HCl dan NaOH
Demo Permainan Kimia : Poster Kimia dan Menyalakan Api di dalam AirLarutan pp, NaOH, kuas, kertas, Na, gelas kimia 1000 mL, kertas saring
Demo Permainan Kimia : Poster Kimia dan Menyalakan Api di dalam AirLarutan pp, NaOH, kuas, kertas, Na, gelas kimia 1000 mL, kertas saring
Demo Permainan Kimia : Poster KimiaLarutan pp, NaOH, kuas, kertas

Daftar Praktikum Biologi Semester 2 TA 2013/2014


Mata PraktikumMedia/Alat/Bahan
Sistem Pencernaan ManusiaTorso laki-laki tanpa kepala, torso wanita, charta sistem pencernaan manusia
Sistem EkskresiTabung reaksi, rak tabung, kertas lakmus, ph universal, pembakar spiritus, pematik api, kawat kasa, kaki tiga
Pengamatan Jaringan Tumbuhan (Sel Epitel Bawang) dan Hewan (Sel Epitel Rongga Mulut)Bawang, silet, cawan petri, mikroskop, metilen biru, eosin, akuades, preparat kering jaringan tumbuhan dan hewan
Pengamatan Organ Dalam Tubuh ManusiaTorso laki-laki tanpa kepala, torso wanita
Pengamatan Organ dalam Tubuh KatakKatak, panci bedah, alat bedah, kloroform, toples
Mengukur Laju Respirasi Hewan dan TumbuhanRespirometer, vaselin, neraca digital, plastik klem, NaOH, lar eosin
Uji Golongan Darah, Pengukuran Tensi Darah, Pengamatan Sel DarahSet uji gol darah, tensimeter, mikroskop, PK sel darah merah&putih
Uji Bahan MakananGelas beaker, kawat kasa, bunsen, kaki tiga, pipet tetes, spatula, rak tabung, tabung reaksi, pematik api, tepung terigu, glukosa, sukrosa,telur (kuning dan putih), penjepit tabung
Uji Hasil FotosintesisGelas kimia, alat pembakaran, cawan petri, lugol, pipet tetes
Pengaruh Pencemaran Tanah terhadap Cacing TanahBaskom, pipet tetes, gelas ukur, cacing tanah, media tanah

Percobaan Uji Makanan : Uji Glukosa dengan Larutan Fehling


Larutan fehling merupakan salah satu pereaksi uji yang digunakan untuk menguji keberadaan glukosa. Dalam laboratorium, biasanya larutan fehling terpisah dalam dua macam, yaitu fehling A dan fehling B. Fehling A merupakan larutan tembaga (II) sulfat yang berwarna biru, CuSO4 (aq). Fehling B, yaitu larutan natrium hidroksida, NaOH (aq) dan kalium natrium tartrat. Ketika CuSO4(aq) direaksikan dengan NaOH(aq), terbentuk endapan Cu(OH)2(s) yang berwarna biru. Endapan ini tidak efektif sebagai pereaksi fehling. Untuk menghindari adanya endapan Cu(OH)2maka diperlukan kalium natrium tartrat sebagai ligan bidentat bagi ion Cu2+. Ketika fehling A dan fehling B dicampurkan, tembaga(II) tetap sebagai larutan, karena membentuk ion kompleks bistartrato kuprat(II), Cu{(COO)2(CHO)2}4-. Setelah zat yang diuji dicampurkan dan ternyata positif, maka terbentuklah endapan merah bata dari tembaga(I) oksida, Cu2O.

Sumber : http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artike_detail-15238.html


Kegiatan Sains Club Biologi Selama Setahun

Berikut ini daftar kegiatan sains club Biologi yang telah berlangsung selama setahun

Pengamatan dan Pengujian
Pengamatan Bakteri pada Beberapa Sampel Air menggunakan Mikroskop
Pengamatan Bakteri pada Yoghurt
Pengamatan Jaringan Tumbuhan
Uji Glukosa

Pelatihan Sains Aplikasi
Pembuatan Permen Jahe
Pembuatan Keju
Pembuatan Tape Singkong dan Sukun
Pembuatan Tempe
Pembuatan Susu Kedelai
Pembuatan Tahu
Pembuatan Nata de Coco

Adiwiyata
Daur Ulang Kertas

Jelajah
Jelajah Cihideung Forest mencari tumbuhan paku, pakis dan anggrek

Minggu, 01 Juni 2014

Gambar Media Pembelajaran Biologi

Berikut ini saya posting beberapa contoh media pembelajaran Biologi yang tersedia di laboratorium IPA NFBS. Posting ini akan terus diperbaharui seiring dengan pengadaan alat-alat baru setiap tahunnya baik berasal dari bantuan sosial lab IPA maupun anggaran dari lembaga
Kerangka manusia mini (import)

Carta Biologi 

Kotak Genetika

Model Otak dan Model Jakun Manusia

Kegiatan Sains Club Kimia Selama Setahun

Awal Juni 2014 adalah tutup tahun kegiatan Science Club SMP Islam Nurul Fikri. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi kegiatan SC Kimia selama setahun, mungkin bisa menjadi referensi bagi para guru ekskul untuk kegiatan di sekolahnya. Berikut ini kegiatan yang telah berlangsung :

Konsep Kimia
Pengenalan Kegiatan SC Kimia dan Kromatografi Zat Warna
Ciri-ciri Reaksi Kimia
Uji Elektrolit
Elektrolisis

Pelatihan Sains Aplikasi
Pembuatan Permen Jahe
Pembuatan Sabun beraneka Rasa
Pembuatan Virgin Coconnut Oil
Pembuatan Alat Penyaring Air Sederhana
Pembuatan Minyak Kemiri

Permainan Kimia
Taman Kimia
Mendinginkan Suhu
Peniup Balon Ajaib
Anggur menjadi Susu
Termometer Kimia
Uangku terbakar Uangku yang Utuh
Kilatan Cahaya

Demonstrasi
Pertunjukan Lampu Lava

SC Kimia in Action
Pertunjukan Sulap Kimia





Kamis, 15 Mei 2014

Teknologi Sensor pada Android

Bagi penulis yang berlatar belakang ilmu Kimia, segala sesuatu tentang sensor adalah hal yang baru. Oleh karena itu, ketika Prof. Dr. Ir. Hendro mengungkapkan bahwa teknologi sensor  yang paling dekat dengan diri kita adalah smartphone yang kita pegang, maka hal itu semakin membuat penasaran bagi penulis untuk mencari tahu dan mengoprek-oprek sensor apa saja yang terdapat pada smartphone khususnya dengan sistem android.
Setelah searching beberapa link, antara lain link ini , diperoleh informasi bahwa minimal terdapat berikut sensor yang terdapat dalam smartphone android, antara lain:
1. Proximity Sensor
Sifat : mendeteksi keberadaan objek tanpa kontak fisik
Contoh kegunaan : mematikan layar secara otomatis saat kita menelepon
2. Accelerometer Sensor
Sifat : mendeteksi posisi landscape atau portrait
Contoh kegunaan : mengubah posisi landscape atau portrait, digunakan untuk mengontrol gerak pada game
3. Compas
Sifat : menunjuk arah
Contoh kegunaan : menunjukkan arah, menunjukkan arah kiblat
4. Magnetic Field Sensor
Sifat : mendeteksi medan magnet di sekitar
Contoh kegunaan : mendeteksi magnet atau keberadaan makhluk lain
5. Barometer
Sifat : mengukur suhu di sekitar
6. Gyroscope
Contoh kegunaan : dalam game
7. Fingerprint Sensor
Sifat : mendeteksi sidik jari
Contoh kegunaan : Password sidik jari

Pemanfaatan Sensor dalam Kehidupan

Di era teknologi seperti sekarang, tidak mengherankan terdapat banyak sekali peralatan yang menggunakan sensor, ditemukan dalam kehidupan. Apa yang dahulu orang sebut sebagai sesuatu yang tak mungkin, atau bahkan mistis, kini terlihat nyata bahkan dapat dijelaskan secara sains. Sederhana saja, pintu yang bisa terbuka dan tertutup tanpa kita sentuh, atau mesin pengering tangan yang beroperasi ketika kita meletakkan tangan kita di bawahnya, dan masih banyak lagi.
Pada kesempatan kali ini, mari bersama kita cari sebanyak-banyaknya pemanfaatan sensor dalam kehidupan. Mudah-mudahan ini bisa menjadi tambahan informasi, inspirasi dan semangat untuk menggali ilmu lebih banyak lagi.
1. Pemanfaatan Sensor Gerak dan Cahaya pada Rumah Teknovasi dengan Mikrokontroller Amega 8
2. Deteksi Gelombang Tsunami dengan Sensor Laser
3. Pemanfaatan Sensor Cahaya sebagai Alat Pendeteksi Hemoglobin dalam Darah
4. Pemanfaatan Sensor Accelerometer (mengukur percepatan suatu objek) pada Aplikasi Waterslide Extreme pada iPhone

Selasa, 13 Mei 2014

Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya





Sensor Cahaya dan Suhu

1. Sensor cahaya

Sensor cahaya mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam sensor cahaya, yaitu :
- LDR (Light Dependent Resistor) yaitu sebuah resistor di mana nilai resistensinya akan berubah jika dikenai cahaya
- PhotoDioda, yaitu sebuah dioda yang apabila dikenai cahaya akan memancarkan elektron sehingga akan mengalirkan arus listrik
- Optocoupler, yaitu sebuah komponen kompling berbasis optik

2. Sensor suara
Sensor suara mengubah besaran suara menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam sensor suara yaitu :
- Microphone, yaitu komponen elektronika di mana cara kerjanya yaitu membran yang digetarkan oleh gelombang suara akan menghasilkan sinyal listrik

3. Sensor Suhu

Sensor suhu mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik. Komponen yang termasuk dalam sensor suhu, yaitu
- NTC, yaitu komponen elektronika di mana jika dikenai panas maka tahanannya akan naik
- PTC, yaitu komponen elektronika di mana jika terkena panas maka tahanannya akan semakin turun

Sensor dan Macamnya

Menurut Wikipedia, sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.
Berbicara tentang pemanfaatan sensor dalam kegiatan pembelajaran dan penelitian, khususnya bidang sains, maka kita akan bagi sensor menjadi tiga bagian, antara lain :

1. Sensor Kimia
Sensor ini didesign dan digunakan untuk menganalisa keadaan ataupun adanya kadar suatu zat kimia. Sensor ini termasuk non-essensial (bukan sensor dasar). Sensor kimia mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik. Biasanya hal ini melibatkan reaksi kimia. Yang termasuk ke dalam jenis sensor kimia yaitu :

Profil Trainer Pelatihan Aplikasi Percobaan Sains Berbasis Komputer

Alhamdulillah, tanggal 10 Mei 2014 bersama guru bidang studi Fisika (Edy Wiyono), guru bidang studi Kimia (Ely Zulfahnur), guru bidang studi Biologi (Wiwien Kurniasih), laboran Biologi (Umi Fatonah) dan laboran Kimia (Nova Setya Rina) kami mengikuti kegiatan pelatihan Aplikasi Percobaan Sains Berbasis Komputer yang diselenggarakan oleh Pudak Scientific, Bandung.
Pada kesempatan yang berharga ini, kami berjumpa dan menimba ilmu dari seorang dosen ITB yang memiliki segudang ide dan ilmu Fisika dan Sains serta memiliki kterbukaan dan semangat yang tinggi dalam membagikan ilmu yang dimiliki. Berikut ini profil dari beliau :
Nama                      : Hendro, M. Si
Tempat tanggal lahir : Boyolali, 14 Desember 1956
Pendidikan               : S1 Fisika ITB, S2 Fisika ITB, Doktor bidang Fisika ITB
Pengalaman bekerja :
Dosen FMIPA ITB (1983 hingga sekarang), Instructur of ASEAN Physics of Education Network untuk Guru Sekolah Indonesia, Instructur of Technician/Laboran FMIPA ITB, Ketua Lab Fisika Dasar, Ketua Lab Elektronika


Minggu, 13 April 2014

Electrolyte Tester Bertenaga Baterai

Pada materi kelas VII dan XI ada praktikum menentukan daya hantar listrik suatu larutan. Untuk kelas VII biasanya masuk ke dalam sub praktikum asam basa, sementara untuk kelas XI masuk dalam materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Untuk menguji apakah suatu benda/larutan dapat menghantarkan listrik, diperlukan suatu alat disebut Electrolyte Tester. Alat ini bisa kita rancang sendiri dengan mudah, dan bisa kita pilih sumber listrik yang diambil, dari tenaga listrik permanen melalui stop kontak dari instalasi listrik atau baterai. Berikut ini dua macam alat uji elektrolit yang terdapat di laboratorium IPA Nurul Fikri Boarding School
1. Sumber Listrik : Instalasi Listrik Permanen
Alat Uji Elektrolit dengan Sumber Instalasi Listrik Permanen

Nyala Alat Uji Elektrolit

2. Sumber Listrik : Baterai

Alat Peraga Pendidikan IPA sesuai Kurikulum 2013 : Versi Pudak Scientific


Alat Percobaan Sains Berbasis Komputer


Alat Fisika


Wimshurts Machine

Alat Biologi

Alat Kimia

Pameran Alat Peraga Pendidikan

Jakarta, 26 Januari 2014 Tim Laboratorium IPA yang terdiri dari laboran Kimia, Laboran Biologi, Laboran Fisika, Laboran Elektro dan Guru Kimia mengunjungi Pameran Edukasi yang berlangsung di gedung JECC, Senayan, Jakarta. Dalam Pameran tersebut digelar beraneka stand pendidikan, kebanyakan adalah dari kampus yang ada di seluruh Indonesia. Namun, yang menjadi fokus kunjungan kami pada Pameran tersebut adalah stand Pameran Alat Peraga Pendidikan. Terdapat beberapa stand Alat Peraga dan Alat Laboratorium di pameran tersebut. Salah satunya adalah stand dari mitra kami dalam penyediaan alat dan bahan lab yaitu dari Pudak Scientific. Selain itu, terdapat stand alat laboratorium tingkat penelitian, yaitu dari PT. Kurniajaya Muktisentosa. Kami mendapat kesempatan untuk melihat, menyentuh, dan bertanya mengenai nama dan kegunaan alat yang didisplay di sana. Bahkan pada siang harinya, kami mendapat suguhan workshop tentang Implementasi Alat Peraga Pendidikan IPA sesuai Kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh Pudak Scientific. Tim Pudak Scientific memperkenalkan suatu alat yang sangat kompatibel untuk merangsang dan membantu para peserta didik untuk meraih tujuan pembelajaran sesuai kuruikulum 2013, khususnya dalam bidang IPA.

Baiklah dalam laporan kegiatan kali ini, kami ingin berbagi pengetahuan yang kami dapatkan tentang peralatan laboratorium. Laporan berupa dokumentasi peralatan laboratorium akan kami sampaikan dalam judul terpisah, sesuai dengan bidangnya, yaitu
1. Alat Kimia,
2. Alat Biologi,
3. Alat Fisika
Selamat melihat-lihat...

Mengapa Gula Jagung Berbahaya?


Gula Jagung. Sepintas terdengar alami. Sangat alami. Bahkan banyak tenaga medis yang merekomendasikan penggunaan gula jagung sebagai pengganti pemanis dengan kalori tinggi seperti gula pasir, khususnya bagi penderita diabetes. Hal ini karena gula jagung memiliki kalori rendah dan fruktosa yang tinggi. Namun, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, terdapat kontra akan pendapat ini. Bahkan penggunaan gula jagung sebagai pengganti gula pasir, disebut-sebut berbahaya karena dapat memicu penyakit diabetes tipe 2. Seperti opini yang disampaikan oleh Omri dalam http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/03/30/revolusi-jagung-dan-bahayanya-bagi-kesehatan-450509.html
Secara umum fructose yaitu gula dalam buah [termasuk jagung] adalah sehat bila dikonsumsi dalam bentuk alaminya. Anda memakan buah yang manis2 dan mayoritasnya sangat sehat dan penuh nutrisi karena didalam buah tersebut, selain gula juga berisi mineral, vitamin, enzyme dan lainnya. Bila fructose tadi diproduksi khusus sebagai gula, maka zat lainnya akan hilang dan ia akan menjadi substansi yang tidak sehat. Gula jagung ini tidak dapat diproses oleh pancreas dan akan langsung membebani liver sehingga liver overloaded. Dengan tingginya kadar gula dari gula jagung maka liver akan membentuk lemak dengan cepat. Hasilnya adalah kegemukan dan obesitas dengan segala komplikasinya. 

Jumat, 11 April 2014

Logam Alloy bukan Allay ya...

Pernah mendengar istilah alloy? Bukan allay ya...
Alloy merupakan bahan campuran yang memiliki sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih unsur-unsur dan sebagai unsur utama campuran adalah logam.
Sebelum kita tilik alloy yang ada dalam kehidupan sehari-hari, mari kita terlebih dahulu mengenal logam yang sering dibuat alloy atau paduan
1. Besi (Nomor atom : 26)

Selasa, 01 April 2014

Sungai di Bawah Laut : Halocline (dinding)

Fenomena sungai di bawah laut merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan para ilmuwan telah mengungkapkan sejumlah teori untuk menjelaskan fenomena tersebut.
Beberapa istilah yang menyertai teori para ilmuwan dalam mengungkap fenomena sungai di bawah tanah antara lain Cenote, Angelita dan Halocline.

Minggu, 30 Maret 2014

Peran Strategis Laboratorium Sains dalam Kurikulum 2013

Dalam pembelajaran sains, laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan siswa tidak hanya sekedar mendengarkan keterangan guru dari pelajaran yang telah diberikan, tetapi harus melakukan kegiatan sendiri untuk mencari keterangan lebih lanjut tentang ilmu yang dipelajarinya. Dengan adanya laboratorium, maka diharapkan proses pengajaran sains dapat dilaksanakan seoptimal mungkin, meskipun bukan berarti sains tidak dapat diajarkan tanpa laboratorium. Dari sisi ini tampak betapa penting peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan sains. Setidaknya ada 4 alasan yang menguatkan peran laboratorium dalam pembelajaran di sekolah antara lain (Rustaman, 1995): 
1. Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains.

Selasa, 18 Maret 2014

Madu Ternak dan Madu Hutan, Apa Bedanya?


"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibikin manusia." [QS. An-Nahl : 68]
"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan." [QS. An-Nahl : 69]

Dalam konsep thibunnabawy, madu merupakan salah satu bintang dalam terapi pengobatan dan suplemen kesehatan. Kebutuhan akan madu semakin meningkat seiring dengan pengetahuan masyarakat tentang manfaat madu. Hal tersebut mendorong masyarakat untuk melakukan ternak madu, karena mengandalkan madu dari hutan saja, tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan madu. Apalagi saat ini, jumlah hutan yang masih bertahan di Negara kepulauan Indonesia semakin menipis.
Terus, selain kesamaannya sebagai sama-sama madu, apakah ada perbedaan antara madu ternak dan madu hutan?
Kalau secara ilmiah dan berkaitan erat dengan spesies lebah, maka perbedaannya terletak pada jenis lebah yang berperan aktif dalam produksi madu ternak dan madu hutan. Yuk, kita intip profilnya dari foto-foto berikut ini
Lebah madu ternak (Apis cerana)

Minggu, 16 Maret 2014

Teknik Pembuatan Virgin Coconnut Oil : lanjutan Aksi SC Kimia SMP I NFBS

Pengalaman dari berbagai sumber yang menghasilkan teori, memang ada berbagai macam cara pembuatan minyak kelapa. Bisa ditilik di sini. Akan tetapi, apa yang coba kami lakukan di sini adalah tidak terpatok pada hal tersebut, meski tentu saja kami menggunakan referensi dari situ.

Sebelumnya kami daftar dulu, peralatan dan bahan yang kami gunakan dalam percobaan ini
1. Alat-alat gelas (pipet, tabung reaksi, gelas beker)
2. Sentrifugasi (manual dan elektrik)
3. Alat pembakaran
4. Panci presto
5. Saringan
6. Kelapa parut

Inspirasi Kreasi Daur Ulang

Assalaamu'alaikum wr. wb
Di pagi hari yang cerah ini, kami ingin sedikit berbagi hasil surving kami di dunia maya. Semoga apa yang kami temukan ini, memberi inspirasi bagi kawan-kawan guru dan siswa untuk melakukan kreasi daur ulang. Sebagaimana kita ketahui, permasalahan sampah di negara kita, bukanlah hal yang sepele. Tengoklah di beberapa kawasan padat penduduk di daerah-daerah di Indonesia. Kita dibuat miris melihat tumpukan sampah di depan rumah, bahkan menyumbat aliran air, menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap. Merasa jijik untuk memungutnya dan mengembalikan sampah ke tempat pembuangannya. Akan tetapi lebih jijik lagi jika akhirnya semua sampah-sampah itu menumpuk, menggunung dan menyiarkan aroma yang tidak sedap. Menjadi tempat yang nyaman bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga tak heranlah jika bibit penyakit dengan mudahnya mewabah sebagai akibat dari lingkungan yang tidak bersih.

Kamis, 13 Februari 2014

Pembuatan Virgin Coconnut Oil by Santri SC Kimia SMP Islam NFBS

Alhamdulillah, setelah dinanti-nanti akhirnya proyek membuat Virgin Coconut Oil by santri SC Kimia SMP Islam Nurul Fikri Boarding School, terlaksana juga. Diawali dengan sedikit teori dan sedikit informasi yang beredar di lapangan, bahwa dari 100 butir kelapa, kita akan mendapatkan 2 botol VCO, maka, kami mencoba membuat VCO dengan bahan baku 10 butir kelapa, dibagi dua, untuk santri tholib (putra) dan tholibah (putri). Jadi masing-masing mendapat bahan baku 5 butir kelapa tua.
Oleh karena jam kegiatan SC sangat terbatas, yaitu 1-2 jam per pertemuan, maka, kami memilih cara praktis membeli bahan kelapa yang sudah diparut. Asumsinya, semua santri pastilah tau bagaimana proses membuat kelapa parut. Selanjutnya... langkah-langkah apa saja yang coba kami lakukan, termasuk kendala jenis apa saja yang kami temui, akan dikupas di sini.

Jumat, 31 Januari 2014

ALAMI vs KIMIAWI





Semua gambar yang ditampilkan dalam galeri Alami vs Kimiawi dari part 1 hingga 2 ini bisa kita ringkas dan kita sebut dengan nama keren "Zat Aditif Makanan"

TREN SISTEM PERIODIK UNSUR


Ungu-Ungu Indikator Alami Asam Basa


Zat yang digunakan untuk mengidentifkasi asam dan basa disebut indicator asam basa. Indikator asam basa memiliki sifat berubah warna jika berada di dalam larutan asam atau basa. Ada beberapa jenis indicator asam basa yang tersedia di laboratorium, maupun tersedia di alam. Indikator asam basa yang biasa ditemukan di laboratorium seperti metal merah, phenolptalein, bromtimol biru, eosin dan sebagainya. Pada pH tertentu larutan tersebut mengalami perubahan warna. Ada yang berwarna merah dalam larutan asam, dan berwarna ungu pada larutan basa. Sedangkan indicator asam basa yang bisa kita temui di alam sangat banyak ragamnya. Biasanya indicator alami berupa bunga dan daun-daunan yang memiliki warna. Semakin mencolok warna bunga/daun, semakin terlihat perbedaan warnanya dalam larutan asam dan basa. Bisa kalian lihat pada gambar, contoh daun dan bunga yang dapat digunakan sebagai indikator alami asam dan basa. Cantik ya...